Ditulis oleh Bendri Jaisyurrahman melalui akun twitternya, @ajobendri.
(Sumber: Facebook Amalia Dian Ramadhini)
- Berbahagialah orangtua yang dikaruniakan anak wanita sebab Rasulullah SAW telah menjamin baginya surga jika sabar dan sukses mendidiknya
- Barangsiapa yang diuji dengan memiliki anak wanita, lalu ia asuh mereka dengan baik, maka anak itu akan menjadi penghalangnya dari api neraka. (HR.Bukhari)
- Sebagian orangtua menganggap remeh mendidik anak wanita, bahkan lebih mengunggulkan anak laki. Padahal wanita adalah tiang peradaban dunia
- Itulah kenapa, jika gagal mendidik anak wanita berarti kita telah memutus kebaikan untuk generasi masa depan
- Gagal mendidik anak wanita berarti kelak kita akan kekurangan #IbuBaik di masa depan. Dan ujung-ujungnya rusaklah masyarakat
- Ajarilah anak wanita kita akan keutamaan menjaga kesucian diri bukan sekedar menjaga keperawanan. Suci dan perawan itu beda!
- Perawan terkait dengan faktor fisik, di mana selaput dara tidak robek. Sementara suci terkait dengan faktor akhlak dan sikap.
- Banyak wanita yang bisa jadi masih perawan tapi tidak suci. Ia membiarkan badannya disentuh, bibirnya dikecup lelaki lain, asal tidak bersetubuh.
- Sementara banyak juga wanita yang tidak perawan atas sebab kecelakaan, terjatuh, tapi masih suci. Sebab ia tak biarkan lelaki lain menyentuhnya.
- Quran memberikan gelar wanita terbaik kepada Maryam tersebab ia selalu menjaga kesucian dirinya dalam kata, sikap dan tingkah laku.
- Maryam tak sembarang gaul dengan lelaki asing. Maka, saat ia dinyatakan hamil, ia tetap suci di mata Allah SWT.
- Demikian pula dengan Bunda Khadijah, istri Rasulullah yang tidak lagi perawan tapi digelari 'Ath Thohirah' atau wanita suci.
- Dari rahim wanita suci kelak muncul generasi berkualitas. Nabi Isa a.s adalah bukti keberkahan dari wanita yang menjaga kesuciannya.
- Maka, tugas utama orangtua yang memiliki anak wanita adalah mengingatkan pentingnya kesucian bukan sekedar keperawanan.
- Ajarkan anak wanita untuk bersikap sepatutnya terhadap lelaki asing atau yang bukan mahram. Ramah boleh tapi tetap jaga kemuliaan diri.
- Saat anak wanita belum baligh atau masih anak-anak, ajarkan ia untuk membedakan 3 jenis sentuhan: pantas, meragukan dan haram
- Sentuhan pantas itu muaranya kasih sayang. Ini dilakukan oleh orang lain kepada anak wanita yang belum baligh di bagian sekitar kepala dan pundak
- Sentuhan yang meragukan, yakni antara kasing sayang versus nafsu. Biasanya berpindah-pindah tempat. Dari kepala turun ke bahu terus ke pinggang
- Jika sudah melewati batas bahu, yakni ke pinggang, atau ke perut, ajarkan anak untuk menolak dengan kalimat "Aku gak suka ah"
- Terakhir, sentuhan haram yakni di wilayah sekitar kemaluan dan buah dada. Ajarkan anak kemampuan untuk menolak dan menghindar.
- Dengan mengajari anak wanita kita tentang sentuhan, mengajarkan juga kepada mereka tentang berharganya tubuh mereka. Tidak sembarangan disentuh
- Selain itu, ajarkan juga kepada anak wanita kita tentang siapa itu saudara, sahabat, kenalan dan orang asing. Sikapi dengan beda.
- Buat anak wanita tidak membutuhkan sosok lelaki lain yang jadi 'pahlawan'-nya selain ayah, kakek dan kakak kandungnya
- Saat mereka tumbuh remaja, tak jual murah dirinya demi dicintai lelaki lain. Sebab sudah ada sosok lelaki idola dalam hidupnya, khususnya ayahnya.
- Sebagian besar remaja wanita yang memutuskan untuk pacaran, karena tak punya lelaki idola di rumahnya sebagai tempat berbagi
- Dengan ayah dan kakak kandung tidak akrab. Sehingga ia membutuhkan figur lelaki lain. Akhirnya, perlahan kesuciannya pudar. Jadilah mereka anak cabe-cabean.
- Itulah kenapa AYAH perlu hadir dalam jiwa anak wanita sedari dini. Harus ada ikatan batin di antara mereka agar anak wanita tak cari idola lain.
- Ayah harus sering berkomunikasi dengan anak wanita-nya saat dalam kandungan. Saat lahir, anak mengenali suara ayahnya pertama kali yang didengar.
- Saat lahir, jadikan wajah AYAH lebih banyak discan dalam memori anak. Hadirkan ekspresi saat menggendong anak.
- Ikatan batin antara ayah dan anak wanita ini memberi pengaruh saat anak tumbuh dewasa dan mengalami persoalan hidup.
- Saat anak wanita mulai jatuh cinta, ia akan jadikan AYAH sebagai mentor cintanya. Tak ingin ditipu lelaki buaya. Nasehat ayah jadi panduan.
- Saat anak wanita siap menikah, ia mencari sosok lelaki yang seperti ayahnya. Atau setidaknya pilihan ayahnya.
- Bahkan saat anak wanita menjalani gonjang ganjing pernikahan. Ia tak butuh lelaki lain sebagai tempat curhat. Ayahnya lah yang jadi labuhan.
- Peran ayah dalam menjaga kesucian anak wanita amatlah vital. Rusaknya moral anak wanita saat ini salah satunya karena ketidakterlibatan ayah dalam mengasuh
- Karena itu, ajaklah para ayah agar terlibat dalam pengasuhan. Tak cuma sekedar cari nafkah. Tapi peduli akan anaknya khususnya yang wanita
- Semoga anak wanita di negeri ini selalu jaga kesuciannya sehingga lahir generasi yang diberkahi. Sekian. Mohon maaf jika tak berkenan.
(Sumber: Facebook Amalia Dian Ramadhini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Let's share! :)